Software islami ensiklopedi hadits kitab 9 imam berisi kumpulan hadits dan terjemah Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.
ASSALAMMUALLAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUHU SELAMAT DATANG DI WEBSITE http://zonaislami.blogspot.com WEBSITE INI ADALAH KEPANJANGAN DAN PENERUS WARTA DARI WEBSITE-WEBSITE ISLAM YANG ANDA BISA MENGIKUTI WEBSITE-WEBSITE ISLAMI TERSEBUT MELALUI LINK YANG DI TAUTKAN DI BAWAH SETIAP ARTIKEL YANG BERSUMBER DARI WEBSITE ISLAMI YANG DI TAUTKAN SEMOGA DI DALAMNYA BANYAK PENGETAHUAN DAN ILMU YANG ANDA DAPAT. DI WEBSITE INI PUN ADA KOLEKSI EBOOK , SOFTWARE , VIDEO DAN MP3 ISLAMI YANG DAPAT ANDA DOWNLOAD SECARA GRATIS. DAN ANDA BISA MENDENGARKAN STREAMING MURAL AL QUR,AN YANG ANDA BISA TEMUKAN DI BAGIAN PALING BAWAH WEBSITE INI . SEMOGA BERMAMFAAT DAN MENAMBAH PAHALA UNTUK ANDA.. TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANYA WASALAMMU ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUHUGOOGLE SEACH ENGGINE

Jumat, 05 Agustus 2011

MENGAPA ISLAM SELALU DI KAITKAN DENGAN TERORIS

MENGAPA ISLAM SELALU DI KAITKAN DENGAN TERORIS

DAN MENGAPA TIDAK PERNAH TERDENGAR DI MEDIA KAUM KAFIR MENJADI BIANG TEROR SEPERTI HALNYA KAUM BARAT YANG MEMBOM BARDIR RAKYAT AFGANISTAN ATAU IRAK BANYAK YANG JADI KORBAN WANITA DAN ANAK-ANAK MUSLIM ,

APA BENAR ISLAM TERORIS...? HANYA ORANG YANG TIDAK MENGENAL ISLAM YANG BILANG TERORIS.

DAN MENGAPA BANYAK DARI PENDETA DAN PASTUR ATAU KAUM KRISTIANI YANG MEMPELAJARI ISLAM UNTUK MENCARI KELEMAHAN ISLAM  MALAH BERBALIK MENJADI MUALAF DAN  MUSLIM YANG  TAAT...?

JADI HANYA ORANG-ORANG YANG BENCI ISLAM YANG BILANG ISLAM TERORIS.
Bahkan Ada Situs yang Menampung Kaum Murtadin seperti situs faithfreedom.org 
Di dalam situs ini banyak serkali Dajal - dajal kecil yang selalu menghujat dan memfitnah Islam secara membabibuta.
Seperti kita ketahui
Isu terorisme semakin hangat akhir-akhir ini seiring dengan terbunuhnya Usamah bin Ladin di tangan pasukan khusus AS, Navy Seals pada 2 Mei 2011. Di mata Amerika dan internasional, Usama bin Ladin dianggap sebagai ikon terorisme global.
Tulisan berikut secara substantif sama dengan respons saya saat wawancara dengan Buletin Sidogiri tersebut.
Definisi Terorisme
Secara sederhana terorisme dapat diartikan sebagai tindakan kekerasan yang memakan banyak korban jiwa dan kerusakan dari pihak sipil yang dilakukan oleh pihak non-negara baik itu perseorangan atau organisasi untuk mencapai tujuan tertentu yang biasanya bersifat politis atau ideologis.
Definisi tersebut sebenarnya mengandung kontroversi terutama berkaitan dengan perjuangan kelompok yang sedang berada di bawah penjajahan negara lain seperti Palestina. Namun secara umum definisi tersebut diterima semua pihak.
Dari definisi tersebut maka kejahatan dan kekerasan yang dilakukan oleh negara, seperti Israel terhadap rakyat Palestina, tidak disebut aksi terorisme. Walaupun tetap disebut sebagai kejahatan yang dilakukan oleh oknum dalam negara tersebut yang apabila terbukti dapat diadili oleh Mahkamah Internasional.
Istilah Terorisme Islam

Istilah terorisme Islam atau Islamic terrorist mengacu pada aksi terorisme yang dilakukan oleh kelompok atau perseorangan yang kebetulan seorang muslim. Istilah ini banyak mengundang protes umat Islam karena mengandung unsur labeling atau generalisasi yang berkonotasi negatif dan salah: bahwa semua umat Islam adalah teroris. Generalisasi cenderung berakibat prejudice yang naif. Namun, istilah itu sering dipakai oleh media internasional sayap kanan untuk mendistorsi citra Islam sebagai agama yang pro-kekerasan.
Yang patut dipertanyakan juga adalah apabila media dengan ringan memakai istilah teroris Islam, mengapa mereka tidak pernah memakai label yang sama untuk aksi terorisme yang dilakukan oleh umat Kristen, Hindu, Budha dan Komunis sebagai teroris Kristen, teroris Hindu, teroris Budha dan teroris Komunis?
Penggiringan Opini Media
Betulkah ada aksi teror di Indonesia yang dilakukan oleh orang muslim? Apakah ada kemungkinan rekayasa pihak-pihak tertentu? Pertanyaan ini agak menggelikan tapi dapat dimaklumi.
Tidak sedikit dari umat Islam yang percaya pada teori konspirasi. Bahwa terorisme yang terjadi di Indonesia sebenarnya dilakukan oleh pihak-pihak tertentu dalam negara yang ingin mendistorsi citra Islam. Asumsi itu seandainya pun benar tidak akan menghilangkan fakta bahwa para pelaku terorisme di Indonesia mayoritas dilakukan oleh individu muslim. Hal ini berdasarkan fakta- hukum dan pengakuan para teroris itu sendiri di pengadilan. Kalau toh ada campur tangan pihak-pihak tertentu, pastinya itu dalam level yang tidak signifikan atau di belakang layar, seperti penyuplai dana atau pembuat skenario. Namun, untuk menjadi pelaku yang rela bunuh diri diperlukan alasan ideologis yang kuat dan ekstrim di atas kepentingan ekonomi dan politis para pelaku bom teror bunuh diri itu.
Karena itu, asumsi ada penggiringan opini yang dilakukan media saya kira kurang tepat. Terutama, dalam konteks Indonesia di mana mayoritas media di Indonesia dimiliki oleh muslim kecuali sebagian yang berada di bawah Kompas group. Tugas media adalah memberitakan fakta. Dan adalah juga fakta bahwa dalam 20 tahun terakhir aksi terorisme mayoritas dilakukan oleh individu yang dalam KTP-nya beragama Islam.
Ideologi Jihad dan Ideologi Wahabi
Apa yang membuat para calon pengantin—istilah untuk calon pelaku teror bunuh diri—itu tersenyum saat disyuting untuk terakhir kalinya sebelum melakukan aksi bunuhdirinya adalah motivasi ideologis. Mereka termakan oleh doktrin jihad yang salah. Mereka mengira bahwa jihad dapat dilakukan kapan saja, di mana saja dan oleh siapa saja. Padahal dalam kitab-kitab fiqh klasik jelas ada aturan tertentu kapan jihad itu dapat dilakukan dan siapa yang dapat mengeluarkan fatwa jihad.
Dalam Fiqhul Jihad karya Syaikh Yusuf Qardhawi ditegaskan bahwa jihad dalam Islam adalah bersifat defensif (mempertahankan diri) saat diserang oleh kekuatan luar. Bukan ofensif atau menyerang saat situasi keamanan kondusif.
Akan tetapi, Islam membolehkan perbedaan dalam menafsiri Al Quran dan Hadits. Dan opini yang diikuti oleh para teroris itu adalah opini kelompok garis keras dalam Islam. Yakni, kelompok Wahabi atau Salafi. Kelompok ini mendapat dana besar dari pemerintah Arab Saudi untuk menyebarkan pahamnya di seluruh dunia. Termasuk di Indonesia.
Di Indonesia, mereka menyebarkan pahamnya dengan melalui khutbah, ceramah dan penguasaan masjid dan musholla.
Apa yang Harus dilakukan umat?
Ini pertanyaan penting. Dan jawabannya, salah satunya, terletak pada mengatasi sumber masalah. Yakni, persempit ruang gerak kelompok garis keras di Indonesia. Jangan membiarkan mereka menguasai masjid dan musholla milik NU atau Muhammadiyah.
Kedua, kutuk setiap tindakan terorisme yang dilakukan oleh muslim atau non-muslim. Pesantren harus membuat garis batas yang jelas dengan kalangan teroris. Bahwa pesantren bukan bagian dari mereka dan tidak bersimpati pada mereka.
Ketiga, jadikan sikap moderat dalam Islam bagian dari kurikulum pesantren dan  sekolah formal. Saya melihat ada sebagian buku kurikulum agama di MTs dan MA yang isinya berbau paham Wahabi yang mudah memberi label syirik atau kufr pada saudarnya sesama muslim. Buku-buku kurikulum agama seperti itu juga harus ditinjau ulang agar benih-benih Wahabi yang ditanam di mana-mana itu tidak sampai tumbuh subur dan menjadi teror-teror bunuh diri berikutnya.
Keempat, laporkan ke pihak yang berwajid apabila ada kalangan mubaligh atau khatib yang menganjurkan kekerasan. Begitu juga apabila ada orang baru di sekitar kita yang gerak-geriknya mencurigakan. Dengan demikian, ruang gerak teroris akan menjadi semakin sempit dan insyaalah akan hilang dari bumi nusantara ini.
Umat Islam memiliki banyak tugas ke depan untuk memajukan bangsa dan agama antara lain dengan meningkatkan kualitas pendidikan, keahlian dan kualitas keimanan.
Judul Asli : Terorisme Islam: Fitnah atau Realitas?
Oleh :  A. Fatih Syuhud
Ditulis untuk Buletin Pesantren Al-Khoirot Edisi Mei 2011

Di teruskan kembali  dan ditambahkan oleh :  http://zonaislami.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar