Dajjal Al Masih (terlaknat)
adalah seorang manusia dari keturunan Yahudi. Dia bukan Jin atau makhluk lain.
Selain ia sebagai manusia yg ditangguhkan ajalnya “Minal Munzharin” seperti
halnya Nabi Isa as.
Nabi Isa Al Masih yg di
angkat oleh Allah swt ke langit dan ditangguhkan kematiannya sehingga beliau
nantinya turun semula ke atas muka bumi ini untuk meluruskan agama yang dibawa
Nabi Muhammad saw (bukan membawa agama baru) , lalu beliau akan wafat dan di
kuburkan di Madinah Al Munawwarah. Sama juga halnya dengan Iblis yg di
tangguhkan kematiannya sehingga kiamat nanti.
Dajjal; ayahnya seorang yang tinggi dan gemuk. Hidungnya seperti Paruh burung. Sedangkan Ibunya pula seorang perempuan gemuk dan banyak dagingnya. Menurut Imam Al Barzanji ada pendapat mengatakan bahawa asal keturunan bapanya ialah seorang Dukun Yahudi yang di kenali dengan “syaqq” manakala ibunya adalah dari bangsa Jin. Ia hidup di zaman Nabi Sulaiman as dan mempunyai hubungan dengan makhluk halus. Lalu oleh Nabi Sulaiman ia akhirnya ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara. Walau bagaimanapun kelahiran dan kehidupan masa kecilnya tidak diketahui dengan jelas.
Sifat Badannya:
Hadis Huzaifah r.a katanya:
Rasulullah s.a.w. telah bersabda: Dajjal ialah orang yang buta matanya sebelah
kiri, lebat (panjang) rambutnya serta dia mempunyai Syurga dan Neraka.
Nerakanya itu merupakan Syurga dan Syurganya pula ialah Neraka (Hadis Sahih
Muslim).
Ada beberapa ciri perawakan Dajjal yg disebutkan dalam Hadis Rasulullah saw, diantaranya:
Ada beberapa ciri perawakan Dajjal yg disebutkan dalam Hadis Rasulullah saw, diantaranya:
Seorang yg kelihatannya masih muda, Berbadan Besar dan agak kemerah-merahan, rambutnya kerinting dan tebal, terlihat dari belakang seolah-olah dahan kayu yg rimbun.
Dan tandanya yg paling
ketara sekali ada dua: Pertama: Buta mata kirinya dan kelihatan seperti buah
kismis yg kecut, manakala mata kanannya tertonjol keluar kehijau-hijauan
berkelip-kelip laksana bintang. Jadi kedua-dua matanya adalah cacat. Kedua:
Tertulis didahinya tulisan “Kafir (Kaf-Fa-Ra)”. Tulisan ini dapat dibaca oleh
setiap orang Islam, sama ada ia pandai membaca atau tidak. Mengikut hadis
riwayat At-Thabrani, kedua-dua tanda ini menjelma dalam diri Dajjal setelah ia
mengaku sebagai Tuhan. Adapun sebelum itu, kedua-dua tanda ini belum ada pada
dirinya.
Tempat Tinggalnya Sekarang:
Menurut riwayat yg sahih yg
disebutkan dlm kitab “Shahih Muslim”, bahwa Dajjal sudah ada sejak beberapa
lama. Ia dirantai di sebuah pulau dan ditunggu oleh seekor binatang yg bernama
“Al-Jassasah”. Terdapat hadis mengenainya.. (tetapi terlalu panjang utk
ditulis.. anda boleh membaca terus dari buku).Sebuah Hadits menerangkan, bahwa
pada suatu hari sehabis salat berjama’ah, Nabi Muhammad SAW menahan para
Sahabat dan berkata sbb : “Tamim Dari, seorang Kristian yang memeluk Islam, ia
menceritakan kepadaku tentang Dajjal, yang cocok dengan apa yang pernah aku
ceritakan kepada kamu”. Lalu beliau menceritakan pengalaman Tamim Dari sbb :
“Pada suatu hari ia berlayar dengan beberapa orang dari kabilah Lakhm dan Judham. Setelah berlayar sebulan lamanya, mereka mendarat di sebuah pulau, dimana mereka berjumpa untuk pertama kali dengan seekor makhluk yang aneh, yang menamakan dirinya Jassassh (makna aslinya mata-mata). Jassasah memberitahukan kepada mereka tentang seorang laki-laki yang tinggal dalam Gereja. Kemudian mereka mengunjungi orang itu dalam Gereja, yang nampak seperti raksasa, yang tangannya diikat pada lehernya, dan kakinya diikat dengan rantai, dari lutut hingga mata-kaki. Mereka bercakap-cakap dengan orang ini, yang tiba-tiba ia bertanya kepada mereka tentang Nabi SAW, dan ia mengakhiri percakapannya dengan ucapan: ‘Aku adalah Masihid Dajjal, dan aku berharap semoga aku segera dibebaskan, lalu aku dapat menjelajahi seluruh dunia, kecuali Makkah dan Madinah“.
Satu hal yang sudah pasti ialah bahwa seluruh cerita ini bukanlah kejadian biasa, melainkan sebuah visiun (ru’yah). Adapun bukti bahwa kejadian itu terjadi dalam ru’yah ialah adanya kenyataan bahwa Dajjal bertanya kepada mereka sbb: “Ceritakanlah kepadaku tentang Nabi bangsa Ummi (bangsa Arab), apakah yang ia kerjakan”.
Pertanyaan mereka dijawab sbb: “Beliau meninggalkan Makkah dan sampai di Madinah”. Dalam Hadits lain, Dajjal diriwayatkan bertanya sbb: “Orang ini yang muncul di antara kamu, apakah yang ia kerjakan?” (Kanzul-Ummal jilid VII, hal 2024).
Bagaimana mungkin Dajjal tahu bahwa Nabi bangsa Arab telah muncul? Apakah Dajjal telah menerima wahyu? Sudah barang tentu tidak. Dan pula tak mungkin bahwa ini adalah perkara tekaan.
Kejadian-kejadian lain yang diceritakan dalam Hadits ini, semuanya menguatkan pendapat bahwa ini terjadi dalam ru’yah. Misalnya, siapakah yang mengikat tangan Dajjal pada lehernya? Siapakah yang mengikat kakinya dengan rantai? Bolehkah kami mengira bahwa Dajjal dilahirkan dalam keadaan demikian? Mengapa jassasah tidak melepas rantai Dajjal? Segala persoalan yang rumit ini hanya dapat dipecahkan apabila kami menganggap cerita ini berasal dari ru’yah Tamim Dari.
Segala sesuatu yang diketahui oleh Nabi Suci yang berhubungan dengan masalah ini juga berlandaskan ru’yah. Allah tak pernah membawa beliau ke sebuah pulau, dan menyuruh beliau melihat Dajjal dengan mata-kepala sendiri. Sebaliknya, hanya melalui ru’yah sajalah, beliau melihat sifat-sifat Dajjal. Beliau menyajikan ru’yah Tamim Dari ini, sekadar untuk memperkuat apa yang diketahui oleh beliau dalam ru’yah sebagaimana beliau menceritakan juga impian para Sahabat lainnya. Hadits ini memberi petunjuk kepada kita, di mana tempat-tinggal Dajjal :
1. Ia bertinggal di sebuah pulau.
2. Letak pulau ini sejauh satu bulan pelayaran dari Syria.
Masih ada satu lagi yang orang dapat ketahui dari Hadits ini, yakni, bahwa pada zaman Nabi, Dajjal sudah ada, tetapi ia belum diizinkan keluar. Hal ini akan kami uraikan nanti dengan panjang-lebar.
Dua catatan tersebut di atas memberi petunjuk seterang-terangnya akan tempat-tinggal Dajjal. Sudah terang bahwa Eropah didiami pula oleh bangsa-bangsa lain, tetapi bangsa Inggris mempunyai kekuasaan dan kebesaran yang tak pernah jatuh di tangan bangsa lain di benua itu. Itulah sebabnya mengapa benua Barat disebutkan secara khusus sebagai tempat-tinggal Dajjal .
“Pada suatu hari ia berlayar dengan beberapa orang dari kabilah Lakhm dan Judham. Setelah berlayar sebulan lamanya, mereka mendarat di sebuah pulau, dimana mereka berjumpa untuk pertama kali dengan seekor makhluk yang aneh, yang menamakan dirinya Jassassh (makna aslinya mata-mata). Jassasah memberitahukan kepada mereka tentang seorang laki-laki yang tinggal dalam Gereja. Kemudian mereka mengunjungi orang itu dalam Gereja, yang nampak seperti raksasa, yang tangannya diikat pada lehernya, dan kakinya diikat dengan rantai, dari lutut hingga mata-kaki. Mereka bercakap-cakap dengan orang ini, yang tiba-tiba ia bertanya kepada mereka tentang Nabi SAW, dan ia mengakhiri percakapannya dengan ucapan: ‘Aku adalah Masihid Dajjal, dan aku berharap semoga aku segera dibebaskan, lalu aku dapat menjelajahi seluruh dunia, kecuali Makkah dan Madinah“.
Satu hal yang sudah pasti ialah bahwa seluruh cerita ini bukanlah kejadian biasa, melainkan sebuah visiun (ru’yah). Adapun bukti bahwa kejadian itu terjadi dalam ru’yah ialah adanya kenyataan bahwa Dajjal bertanya kepada mereka sbb: “Ceritakanlah kepadaku tentang Nabi bangsa Ummi (bangsa Arab), apakah yang ia kerjakan”.
Pertanyaan mereka dijawab sbb: “Beliau meninggalkan Makkah dan sampai di Madinah”. Dalam Hadits lain, Dajjal diriwayatkan bertanya sbb: “Orang ini yang muncul di antara kamu, apakah yang ia kerjakan?” (Kanzul-Ummal jilid VII, hal 2024).
Bagaimana mungkin Dajjal tahu bahwa Nabi bangsa Arab telah muncul? Apakah Dajjal telah menerima wahyu? Sudah barang tentu tidak. Dan pula tak mungkin bahwa ini adalah perkara tekaan.
Kejadian-kejadian lain yang diceritakan dalam Hadits ini, semuanya menguatkan pendapat bahwa ini terjadi dalam ru’yah. Misalnya, siapakah yang mengikat tangan Dajjal pada lehernya? Siapakah yang mengikat kakinya dengan rantai? Bolehkah kami mengira bahwa Dajjal dilahirkan dalam keadaan demikian? Mengapa jassasah tidak melepas rantai Dajjal? Segala persoalan yang rumit ini hanya dapat dipecahkan apabila kami menganggap cerita ini berasal dari ru’yah Tamim Dari.
Segala sesuatu yang diketahui oleh Nabi Suci yang berhubungan dengan masalah ini juga berlandaskan ru’yah. Allah tak pernah membawa beliau ke sebuah pulau, dan menyuruh beliau melihat Dajjal dengan mata-kepala sendiri. Sebaliknya, hanya melalui ru’yah sajalah, beliau melihat sifat-sifat Dajjal. Beliau menyajikan ru’yah Tamim Dari ini, sekadar untuk memperkuat apa yang diketahui oleh beliau dalam ru’yah sebagaimana beliau menceritakan juga impian para Sahabat lainnya. Hadits ini memberi petunjuk kepada kita, di mana tempat-tinggal Dajjal :
1. Ia bertinggal di sebuah pulau.
2. Letak pulau ini sejauh satu bulan pelayaran dari Syria.
Masih ada satu lagi yang orang dapat ketahui dari Hadits ini, yakni, bahwa pada zaman Nabi, Dajjal sudah ada, tetapi ia belum diizinkan keluar. Hal ini akan kami uraikan nanti dengan panjang-lebar.
Dua catatan tersebut di atas memberi petunjuk seterang-terangnya akan tempat-tinggal Dajjal. Sudah terang bahwa Eropah didiami pula oleh bangsa-bangsa lain, tetapi bangsa Inggris mempunyai kekuasaan dan kebesaran yang tak pernah jatuh di tangan bangsa lain di benua itu. Itulah sebabnya mengapa benua Barat disebutkan secara khusus sebagai tempat-tinggal Dajjal .
Berapa lama ia akan hidup
setelah kemunculannya:
Dajjal akan hidup setelah ia
menyebar fitnah kepada umat ini, selama empat puluh hari saja. Namun begitu,
hari pertamanya adalah sama dengan setahun dan hari kedua sama dengan sebulan
dan ketiga sama dengan seminggu dan hari-hari berikutnya sama seperti hari-hari
biasa. Jadi keseluruhan masa Dajjal membuat fitnah dan kerusakan itu ialah 14
bulan dan 14 hari. Dalam Hadis riwayat Muslim ada disebutkan:
Kami bertanya: “Wahai Rasulullah! Berapa lamakah ia akan tinggal di muka bumi ini? Nabi saw, menjawab: Ia akan tinggal selama empat puluh hari. Hari yg pertama seperti setahun dan hari berikutnya seperti sebulan dan hari ketiga seperti seminggu. Kemudian hari yg masih tersisa lagi (yaitu 37 hari) adalah sama seperti harimu yang biasa. Lalu kami bertanya lagi: Wahai Rasulullah saw! Di hari yang panjang seperti setahun itu, apakah cukup bagi kami hanya sholat sehari saja (yaitu 5 waktu saja). Nabi saw menjawab: Tidak cukup. Kamu mesti mengira hari itu dengan menentukan kadar yang sesuai bagi setiap sholat..”
Maksud Sabda Rasulullah saw, ini ialah supaya kita mengira hari yang berlalu sama dengan satu tahun, begitu juga sholat dalam sehari berulang-ulang seperti setahun.
Kami bertanya: “Wahai Rasulullah! Berapa lamakah ia akan tinggal di muka bumi ini? Nabi saw, menjawab: Ia akan tinggal selama empat puluh hari. Hari yg pertama seperti setahun dan hari berikutnya seperti sebulan dan hari ketiga seperti seminggu. Kemudian hari yg masih tersisa lagi (yaitu 37 hari) adalah sama seperti harimu yang biasa. Lalu kami bertanya lagi: Wahai Rasulullah saw! Di hari yang panjang seperti setahun itu, apakah cukup bagi kami hanya sholat sehari saja (yaitu 5 waktu saja). Nabi saw menjawab: Tidak cukup. Kamu mesti mengira hari itu dengan menentukan kadar yang sesuai bagi setiap sholat..”
Maksud Sabda Rasulullah saw, ini ialah supaya kita mengira hari yang berlalu sama dengan satu tahun, begitu juga sholat dalam sehari berulang-ulang seperti setahun.
SIMBOL DAJJAL
Fitnah Dajjal:
Dajjal telah diberi peluang
oleh Allah swt untuk menguji umat ini. Oleh kerana itu, Allah memberikan
kepadanya beberapa kemampuan yg luar biasa. Di antara kemampuan Dajjal ialah:
Segala kesenangan hidup akan
ada bersama dengannya.
Benda-benda beku akan mematuhinya.
Sebelum kedatangan Dajjal, dunia Islam akan diuji dahulu oleh Allah dengan
kemarau panjang selama 3 tahun berturut-turut. Pada tahun pertama hujan akan
kurang sepertiga dari biasa dan pada tahun kedua akan kurang 2/3 dari biasa dan
tahun ketiga hujan tidak akan turun langsung. Umat akan dilanda kekeringan. Di
saat itu Dajjal akan muncul membawa ujian. Maka daerah mana yg percaya Dajjal
itu Tuhan, ia akan berkata pada awan: Hujanlah kamu di daerah ini! Lalu hujan
pun turunlah dan bumi menjadi subur.
Begituj uga ekonomi, perdagangan akan menjadi makmur dan stabil kepada orang yang bersekutu dengan Dajjal. Manakala penduduk yg tidak mau bersukutu dgn Dajjal..mereka akan tetap berada dalam kesusahan.
Dan diriwayatkan penyokong Dajjal akan memiliki segunung roti (makanan) sedangkan orang yag tidak percaya dengannya berada dalam kelaparan dan kemiskinan.
Dalam hal ini, para sahabat Rasullullah s.a.w. bertanya:”Jadi apa yg dimakan oleh org Islam yg beriman pada hari itu wahai Rasulullah? ”Nabi menjawab:”Mereka akan merasa kenyang dengan bertahlil, bertakbir, bertasbih dan bertaubat. Jadi zikir-zikir itu yang akan menggantikan makanan.” H.R Ibnu Majah
Dajjal memiliki Syurga dan
Neraka palsu:
Di antara ujian Dajjal ialah
terlihat bersamanya syurga dan neraka dan juga sungai air dan sungai api.
Dajjal akan menggunakan kedua-duanya ini untuk menguji iman orang Islam kerana
hakikat yg benar adalah sebalik dari apa yg kelihatan. Apa yg dikatakan Syurga
itu sebenarnya Neraka dan apa yg dikatakannya Neraka itu adalah Syurga.
Kecepatan perjalanan dan
Negeri-Negeri yang tidak dapat dimasukinya:
Kecepatan yg dimaksudkan ini
bukan pada kendaraan orang dahulu. Jika hari ini maka bolehlah kita mengatakan
kecepatan itu seperti jet-jet tempur yg digunakan oleh angkatan udara atau
lebih cepat lagi dari pada kendaraan tersebut, sehingga beribu-ribu kilometer
dapat ditempuh dalam satu jam.
”… Kami bertanya: Wahai Rasulullah! Bagaimana kecepatan perjalanannya diatas muka bumi ini? Nabi menjawab:”Kecepatan perjalanannya adalah seperti kecepatan “Al Ghaist” (hujan atau awan) yang dipukul oleh angin yang kencang.” H.R Muslim.
Namun demikian, Dajjal tetap tidak dapat memasuki dua Bandar suci umat Islam yaitu Makkah Al Mukarramah dan Madinah Al Munawwarah.
”… Kami bertanya: Wahai Rasulullah! Bagaimana kecepatan perjalanannya diatas muka bumi ini? Nabi menjawab:”Kecepatan perjalanannya adalah seperti kecepatan “Al Ghaist” (hujan atau awan) yang dipukul oleh angin yang kencang.” H.R Muslim.
Namun demikian, Dajjal tetap tidak dapat memasuki dua Bandar suci umat Islam yaitu Makkah Al Mukarramah dan Madinah Al Munawwarah.
Bantuan Syaitan-Syaitan
untuk memperkukuhkan kedudukannya:
Syaitan juga akan
bertekuk-lutut membantu Dajjal. Bagi syaitan, inilah masa yg terbaik utk
menyesatkan lebih banyak lagi anak cucu Adam a.s.
Do'a menghindari fitnah dajjal
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
اللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ
الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَفِتْنَةِ
الْمَمَاتِ
Dari A'isyah r.a bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berdoa di dalam shalat: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari azab kubur, aku berlindung kepadaMu dari fitnah Masih ad Dajjal, dan aku berlindung kepadaMu dari fitnah kehidupan dan kematian.” (HR. Bukhari, Kitab Al Adzan Bab Ad Du’a Qabla As Salam, Juz. 3, Hal. 332, no hadits. 789)
dan masih banyak lagi doa-doa yang tertera dalam hadits.
wallahu 'a'lamu bissawaab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar