Dialah Allah, Tiada Tuhan selain
Allah, Yang Maha Mengumpulkan kita dengan keimanan kepada Nya, Allahu..
Allahu.. Tiada Tuhan Selain Allah.., Yang Maha Merangkul kita dalam
Majelis Rahmat Nya, Allahu.. Allahu.. Tiada Tuhan Selain Allah.. Dia
sedang memandang kepada dasar Sanubari kita, memperhatikan segala apa
yang tersembunyi dalam relung hati kita yang terdalam, Maha
Melimpahkan Kebahagiaan pada kita yang bersungguh – sungguh,
Maha Menghadapi dengan Dzat Nya Yang Maha Indah kepada siapa – siapa dari
kita yang menghadap kepada Nya, Maha Menggenggam dengan Genggaman Kasih
Sayang Nya pada siapapun dari kita yang menghadap dan berharap kepada Nya,
Raja dari para Raja, Maha Berwibawa diatas seluruh pemilik Kewibawaan,
dalam Genggaman Nya segala permasalahan, Kepada Nya pula kembali segala
permasalahan, Maha Luhur Dia Yang dalam Genggaman Nya Kerajaan Alam dan
Dia Berkuasa atas segala sesuatu, Yang Menciptakan Kehidupan dan Kematian
untuk menguji kalian yang mana diantara kalian yang paling baik perbuatannya,
Dan Dia Maha Perkasa dan Maha Mengampuni *(QS AL Mulk. 1-2),
Maka Kita
Memohon Kepada Yang Maha Perkasa dan Maha
Pengampun, agar seluruh kita semua dan semua yang hadir dijadikan sebaik –
baik makhluk Nya dan yang terbaik dalam perbuatannya, Wahai Yang Maha
Menciptakan kami dan Maha Menciptakan Tujuh Lapis Langit dan Bumi untuk
menguji kami siapakah diantara kami yang paling baik perbuatan amalnya,
Janganlah Kau dekatkan kami dari keburukan dalam ucapan dan perbuatan,
Janganlah Kau dekatkan kami dari keburukan akitifitas seluruh anggota
tubuh kami, dan anugerahilah (anggota tubuh) kami sebaik – baik perbuatan,
dan pula bagi sanubari kami anugerahilah sebaik – baik
perbuatan, penuhilah ia dengan sebaik – baik sifat, dan seindah – indah
sifat, semulia kemuliaan sifat, Wahai Tuhan sekalian manusia, Wahai
Yang Maha Mendengar setiap doa, Wahai Yang Maha Cepat dalam Berkehendak,
Pada Pintu Mu Yang Maha Tunggal kupasrahkan segala bebanku dan beban semua
hadirin ini, dan aku berdiri Menghadap kepada Mu demi Kekasih Mu, Sang
Kekasih Yang dilimpahi hak untuk memberi Syafaat, Sayyidina Muhammad, Sang
Bulan Purnama yang mulia terang dan Pemilik Kedudukan Yang Luas, Shalawat
serta salam semoga selalu terlimpah pada beliau (saw). Wahai Yang Kami
taruhkan beban kami kepada Nya, dan Yang Kami pasrahkan segala
permasalahan kami kepada Nya, dan kami bertumpu kepada Nya, dan
keadaan kami tak tersembunyi dihadapan Nya, jadikanlah setiap orang dari
semua hadirin ini merupakan pembuka dari kemuliaan dan pengunci dari
kehinaan, dan jadikan setiap satu dari semua mereka ini, penyebab dari
tersebarnya kemuliaan, pembangkit kemuliaan, dan segala perbuatan mulia,
dan penyebab dari terhindarnya Musibah dari ummat ini Wahai Rabbul
alamiin, Dan telah mengalir hikmah Nya, bahwa dari perbuatan maksiat
keturunan Adam, akan muncul petunjuk sebagai peringatan, dan setiap kali
alam pemikiran manusia bertumpu dengan menghadap kepada sesuatu selain
Nya, dari sesuatu yang membuatnya berpaling, maka akan muncullah atas
mereka dari kehidupan ini pertanda bahwa hal itu sia – sia dan tiada
tempat kembali kecuali hanya kepada Nya,
Siapakah di alam ini yang mampu menyingkirkan penyakit?,
siapa pula di alam ini yang mampu meredam gempa?, siapa pula di alam ini
yang mampu menyingkirkan banjir tsunami?, siapa pula di alam ini yang
mampu menahan guntur dan kilat?, siapa pula yang mampu menahan wabah
penyakit untuk menyerang suatu Negara?, Hanya Allah Yang Maha Tunggal..
Hanya Allah Yang Maha Tunggal.., Tiada Sekutu bagi Nya, Dia Berfirman : “DAN
KAMI AKAN MEMBERIKAN DARI SIKSA YANG KECIL, yaitu musibah – musibah jasad
di dunia yang hina ini, SEBELUM SIKSA YANG DAHSYAT, lebih pedih, lebih
menyakitkan, lebih menakutkan kelak, AGAR MEREKA KEMBALI”. Barangkali
mereka teringatkan, bahwa keberpalingan kepada selain Allah adalah sia –
sia, hina, dan kemerosotan yang jelas, dan segala permasalahan digenggaman
Yang Maha Esa dan Tunggal, Maha Sendiri dan Maha Tak berubah dalam
kekuasaan Nya, Dialah Allah..!, Maha Tinggi dalam kemuliaan Nya, Tiada
Tuhan Selain Nya, Wahai Tuhan Kami singkapkanlah musibah dan kesulitan
dari kami, singkirkan pula segala wabah, dan penyakit dan fitnah dan ujian
bagi penduduk Jakarta dan Indonesia dan seluruh wilayah muslimin ya Rabbal
alamiin.. Sungguh telah bersabda kepada kita Sang Nabi Yang Membawa
kebenaran kepada kita, Sayyidina Muhammad, dari Tuhan kita Yang Maha
Berwibawa dan Maha Megah swt yang berfirman : “SUNGGUH AKU INGIN
MENUMPAHKAN AZAB PADA PENDUDUK SUATU WILAYAH, MAKA KETIKA KULIHAT PADA
WILAYAH ITU YANG MERAMAIKAN RUMAH RUMAH KU (masjid – masjid) DAN YANG
SALING MENYAYANGI KARENA AKU, DAN ORANG - ORANG YANG BERISTIGHFAR DI
TENGAH MALAM, MAKA KUSINGKIRKAN AZABKU DARI WILAYAH ITU”. Maka ketika Dia
akan menimpakan azab pada suatu kaum, maka kulihat mereka yang meramaikan
rumah – rumahku (masjid – masid) dan saling mengasihi karena aku, dan
beristighfar ditengah malam, maka kusingkirkan siksaku dari wilayah
itu.. Wahai Para Hamba.. Kasih sayang Tuhan Kita dalam kenikmatan dan
kesulitan, selalu ada bagi mereka yang mempunyai perasaan dan akal sehat,
selalu ada bagi mereka yang memiliki kesungguhan dalam beramal, mereka
yang bersyukur atas kenikmatan - kenikmatan Nya, dan kembali mengadu
kepada Nya dalam musibah dan kesulitan, dan tersingkir dari mereka
khayalan dan sangkaan untuk bertumpu kepada selain Nya, maka mereka
bersungguh – sungguh dalam beribadah kepada Nya, maka dia akan menerima,
maka Dia memaafkan, dan menghapus catatan dosa mereka dengan gantian
tumpukan pahala, Dia Tidak Membutuhkan kita, dan Kita sangat Membutuhkan Bantuan
Nya dalam segala hal, namun Dia berlaku kepada kita dengan
kebaikan kebaikan ini semua.. maka bahkan bila datang perbuatan dosa dari
hamba Nya dan ia mau memohon ampunan dosa, maka dosanya itu dirubahnya
menjadi tumpukan pahala, Sungguh dia adalah Maha Pengasih.., Sungguh Dia
adalah Maha Memberi.., Sungguh Dialah Maha Dermawan.., Sungguh dialah
Allah.., (Ketahuilah bahwa) Allah.. wahai para hadirin.. (ketahuilah
bahwa) Allaaah.. Alangkah agungnya kalimat ini.. Alangkah Luhurnya kalimat
ini, Allaaah.. sangat manis..indah.. ledzat diucapkan.., tempat mengadu
bagi seluruh hamba Nya.., Keselamatan bagi para hamba adalah Allah,
Keberuntungan terbesar bagi para hamba adalah Allah, Wahai Para Hamba,
Musibah – musibah kecil, yaitu musibah – musibah pada tubuh kita dan
jasad, dan musibah – musibah kehidupan dunia, selamatlah dari mereka
yang selamat, namun kecelakaan yang terbesar, dan musibah terbesar, tak
satupun yang selamat dari hal itu kecuali yang memiliki 4 sifat dari sifat
yang dikenalkan oleh Tuhan seluruh Manusia, Wahai kalian dengarkanlah
ucapan dari Pemilik Bumi dan sekalian langit.. : “DENGAN NAMA ALLAH YANG
MAHA PENGASIH DAN MAHA PENYAYANG, DEMI MASA, SUNGGUH MANUSIA ITU DALAM
KERUGIAN, KECUALI MEREKA YANG BERIMAN, DAN BERAMAL SALIH, DAN YANG
SALING MENASIHATI DALAM KEBENARAN DAN SALING MENASEHATI
DALAM KESABARAN”. (QS Al Ashr) Selain mereka ini akan celaka, jatuh
dalam kerugian yang sangat besar, yang tak akan bisa terselamatkan, tak
ada pula pertolongan darinya, tidak pula ada penyelesaian darinya, tidak
pula ada akhirnya, kerugian yang abadi.., jatuhlah padanya
(kerugian) barangsiapa yang tidak berpegang pada empat sifat ini.., sama
saja apakah ia kaya atau miskin, apakah ia terkenal diantara manusia atau
tidak dikenal, atau dalam keadaan sehat tubuhnya atau sakit, maka
barangsiapa yang kehilangan 4 (empat) bagian ini, maka ia merugi dengan
kerugian yang abadi, celaka dengan kecelakaan yang abadi, namun bagi yang
bersifat dengan empat hal ini maka ia beruntung dan selamat, dalam
keabadian, beruntung selama lamanya dan abadi tanpa akhir, maka lebih
utama bagi para tokoh dan kalian disini, agar berfikir mengenai hakikat –
hakikat kesulitan yang sangat dahsyat, dan tempat kembali yang akan abadi
kelak.., DEMI MASA.. Allah telah bersumpah dengan “Masa”, yaitu Masa
kehidupan Nabi Muhammad (saw), sebagaimana Allah bersumpah pada ayat yang
Lain “DEMI USIAMU YAA MUHAMMAD, SUNGUH MEREKA TENGGELAM DALAM
MABUK KESIA – SIAAN” (QS Al Hijr-72), dan sejak Usia beliau dan Masa
Beliau saw bermula dengan Maulid (kelahiran) beliau saw, selesai dengan
wafat.., maka semua masa sebelum kelahiran beliau dan sesudah wafat beliau
menjadi jauh berbeda dengan masa kehidupan beliau saw (sebelum kelahiran
adalah kegelapan, sesudah wafat beliau adalah cahaya hidayah, maka
kegelapan dan cahaya hidayah dipisahkan oleh usia beliau, maka Allah
bersumpah dengan Masa kehidupan dan usia beliau. Diciptakan Nya Langit dan
Bumi, tercipta pula masa setahun selama 12 bulan, yang padanya terdapat 4
bulan haram, maka semua daripada tahun – tahun itu, dan segenap bulan –
bulan, terlewatkan 4 bulan, dan berlalu dari tahun ke tahun dan dari abad
ke abad, namun dari segenap masa itu tiada seperti masa saat kelahiran
beliau hingga wafatnya saw, masa 63 tahun ini, tak ada yang menyamai
kemuliaannya pada waktu sebelumnya atau sesudahnya, yaitu saat itu adalah
Allah memunculkan sang Kekasih yang menjadi makhluk yang paling dicintai
Nya, dan semulia – mulia segala sesuatu di sisi Nya, dialah Nabi Kalian
Muhammad… (saw), yang menyeru kalian Sayyidina Muhammad.. (saw), yang
menyelamatkan kalian dari neraka, dari kemurkaan, kehinaan, siksa,
musibah, Sayyiduna Muhammad.., yang membuat kalian dijadikan sebagai
sebaik – baik ummat dimuka bumi, dan kekasih sanubari kita Sayyiduna
Muhammad…, Allah akan perlihatkan pada kalian wajah beliau saw di dunia
ini….!, Allah akan perlihatkan pada kalian wajah beliau saw saat di
sakratulmaut..!, akan perlihatkan pada kalian wajah beliau saw saat di
alam barzakh..!, akan perlihatkan pada kalian wajah beliau saw saat di
hari kiamat…!, akan perlihatkan pada kalian wajah beliau saw saat di dalam
Istana Sorga..!, dan kita semua dan keluarga kita, dan anak anak kita dan
para kekasih kita Wahaiiii….Rabbul ‘alamiin.., Celakalah mata, yang
diharamkan dari melihat wajah Muhammad.., Celakalah mata yang terdapat
terhalang antaranya dengan Bentuk Muhammad (saw), Demi Allah.. mata itu
yang diharamkan dari melihat wajah Muhammad (saw)
dihari kiamat..diharamkan dari melihat sorga, diharamkan dari melihat
Allah.. selama – lama Nya.., tempat mereka adalah api, akan kembali kepada
Api, puri – puri kehinaan, Celakalah mata yang diharamkan dari melihat
wajah Muhammad (saw), celakalah atasnya.. celakalah atasnya.. celakalah
atasnya.., Wahai Allah janganlah kau jadikan pada kami mata yang diharamkan
dari melihat wajah Nabi Mu (saw), juga pada keluarga kami, istri – istri
kami, anak – anak kami, kerabat kami, putra – putri kami, sahabat –
sahabat kami, murid – murid kami, dan para pecinta kami Wahai
Rabbul ‘alamiin…………., Yaa Arhamarrahimiin…, Yaa Arhamarrahimiin…,
Yaa Arhamarrahimiin…, Demi Kewibawaan Mu dan Kemegahan Mu, dan bagi
yang mendirikan majelis ini, yang hanya menginginkan Ridho Mu, dan takut
atas kemurkaan Mu, dan bersemangat untuk mendampingi Nabi Mu, dan Wahai
Allah Terimalah Kami dan kami semua, Curahkan Keberkahan pada Sayyid
Munzir dan apa – apa yang ia perjuangkan daripada kemuliaan, dan saudara –
saudaranya dari para da’i ilallah, dan para Ulama yang berdakwah, dan yang
mendukung mereka dari para tokoh dan pejabat negara ini. Keselamatan dan
kemakmuran sebuah wilayah dan Negara, semua penguasa dan semua
penanggungjawab, semua pejabat dan semua bawahannya, tergantung
kepada condongnya hati, kearah Cahaya Sang Nabiy (saw), bila hati telah
condong kearah Cahaya Allah ini, maka kemakmuran bagi kesemuanya,
keberuntungan bagi semua, kebaikan terlimpah bagi mereka semua, maka akan
tersingkir dari mereka keburukan bencana, bencana yang dekat dan yang
jauh, maka tiadalah keselamatan selain dengan hal itu, “DENGAN NAMA ALLAH
YANG MAHA PENGASIH DAN MAHA PENYAYANG, DEMI MASA, SUNGGUH MANUSIA ITU
DALAM KERUGIAN, KECUALI MEREKA YANG BERIMAN, DAN BERAMAL SALIH”, secara
hukum yang jelas.., secara hukum yang jelas.., siapa yang membuat hukum
ini..?, yang membuat hukum ini adalah Yang Tiada pengatur atas hukum Nya, dan
Tiada Pula yang mampu menolak Ketentuan Nya, Dialah Allaaaaah… Dialah
Allaaaaah… Dialah Allaaaaah… Dialah Allaaaaah Yang Tiada Tuhan Selain Nya,
Maha Mengetahui segala yang tersembunyi dan yang Jelas terlihat, Dia Maha
Pengasih dan Maha Penyayang.., Dialah Allaaaaah.., menghukumi kerugian
bagi semua manusia, terkecuali “TERKECUALI MEREKA YG BERIMAN, DAN BERAMAL
SALIH, DAN YANG SALING MENASIHATI DALAM KEBENARAN DAN SALING MENASEHATI
DALAM KESABARAN”. (QS Al Ashr), maka yang memiliki keempat sifat ini, maka
ia beruntung dan selamat, siapapun yang hidup dalam kefakiran atau
kekayaan, walaupun ia memiliki komputer atau tak memilikinya, apakah ia
memahamai teknologi atau tak memahami teknologi, apakah ia adalah penegak
hukum atau rakyatnya, apakah mereka tersohor diantara manusia, ataupun
yang tak dikenal oleh siapapun, apakah ia hidup dalam kesehatan atau yang
hidup dalam penyakit yang berkepanjangan, barangsiapa yang memiliki 4
sifat ini, maka ia beruntung, mulia, selamat, selama – lamanya tanpa
akhir, dan bersama dengan Nabi Muhammad (saw), maka barangsiapa yang
kehilangan 4 sifat ini, sama saja apakah ia miskin ataupun kaya, walau ada
10 komputer dirumahnya atau tak mengenalnya sama sekali, apakah ia
memiliki 50 mobil atau tidak memiliki sebuah motor sekalipun, semua sama,
merugi.. merugi.. merugi.., apakah ia adalah penegak hukum atau rakyatnya,
apakah mereka miskin ataupun kaya, apakah ia memiliki kesehatan atau
pesakitan, merugi.. merugi. Merug…, Celaka.. celaka.. celaka.., tiada
menjadi tolak ukur dalam semua itu, tolak ukurnya adalah pada Tuhan Langit
dan Bumi, dan Pemilik dunia dan Akhirat, dengan keimanan, dan amal shalih,
dan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, tiada lagi tolak ukur
selain dengan itu, dan segala pemahaman selainnya, akan runtuh dan sirna,
maka tegaklah Pemahaman pada Yang Maha Tunggal dengan Ke Esaan Nya, ketika
berucap pada semua makhluk Nya, MILIK SIAPAKAH KEKUASAAN SAAT INI..?,
MILIK SIAPAKAH KEKUASAAN SAAT INI..? MILIK SIAPAKAH KEKUASAAN SAAT INI..?,
Wahai Para Penguasa Arab, Wahai Penguasa selain Arab, Wahai para ummat
yang terdahulu, wahai para ummat yang terakhir, MILIK SIAPAKAH KEKUASAAN
SAAT INI..?, tiada satupun yang menjawab, kesemuanya telah menemui
kematian.., Maka Dia Yang Maha Hidup Menjawab Pertanyaan Nya sendiri oleh
diri Nya sendiri.., MILIK ALLAAH.. MAHA TUNGGAL DAN MAHA MAMPU MEMAKSAKAN
KEHENDAK NYA.., Yang Maha Menundukkan seluruh Hamba Nya dengan
kematian, Maka dengan majelis ini, terkuatkan iman, dan terbangkitkan
keinginan beramal shalih, dan kita mendengarkan nasehat dengan kebenaran,
dan mendengarkan nasehat untuk bersabar, maka kita terselamatkan dari
Neraka, kita dan rumah – rumah kita serta penghuninya, dan istri – istri
kita serta keluarga mereka, dan kampung – kampung kita dan para
penduduknya, dan wilayah kita dan penduduknya, Maka atas kalian
tanggung jawab yang besar, dengan kesungguhan kepada Allah, dan ikhlas
semata – mata hanya karena Nya, dan akhlak yang mulia, dan kelembutan,
kasih sayang dan kecintaan, maka dengan itu semua, selamatkanlah hamba –
hamba Allah, Kasihanilah hamba – hamba Allah, maka kalian akan dikasihani
oleh Allah.., dan (sabda Rasul saw). Mereka yang mempunyai sifat kasih
sayang dan penyantun, maka mereka disantuni dan dikasihani oleh Yang Maha
Luhur dan Maha Agung, Kalian saat ini sedang dicurahkan atas kalian Rahmat
Nya disini, barangkali salah seorang dari tetanggamu, atau salah seorang
dari kerabatmu, atau salah satu dari teman – temanmu, saat sekarang ini
mungkin sedang dicurahi laknat dan kemurkaan.., bermaksiat, berdosa, dan
berbuat lancang pada Yang Maha Berkuasa, melanggar ketentuan Syari’ah,
dalam narkotika, atau dalam perbuatan hina, dalam perbuatan membicarakan
aib orang lain, pencurian, atau dalam kegelapan dosa, atau
dalam pemandangan yang diharamkan Nya, maka Laknat tertumpah padanya,
Maka siapakah yang mengasihani mereka?, wajib bagi kita mengasihani
mereka, wajib bagi kita mengasihani mereka, maka selamatkanlah..
selamatkanlah.. dengan kesungguhan doa dan munajat kalian, maka
bermunajatlah untuk menyelamatkan mereka, selamatkanlah mereka agar kalian
mengembalikan mereka kepada tempat tempat yang tercurah padanya Rahmat
Nya.., menggantikan tempat laknat dan kemurkaan, Maka hal seperti ini
adalah Rahmat Yang Terbesar, kasihanilah penduduk bumi niscaya kalian akan
dikasihani oleh yang dilangit, (yaitu Allah), (sabda Rasul saw). Mereka
yang mempunyai sifat kasih sayang dan penyantun, maka mereka disantuni dan
dikasihani oleh Yang Maha Luhur dan Maha Agung, maka ketika
seseorang mencaci orang yang minum arak dan minuman keras, lalu si peminum
arak dihukum, lalu ia mengulangi perbuatannya lagi meminum arak, lalu
dihukum, demikian berkali - kali, maka ada diantara para sahabat yang
mencacinya, maka Rasul saw bersabda : “janganlah kau tolong syaitan untuk
mencelakakan saudaramu”, kita hanya bermaksud mensucikannya dan
mengembalikannya kepada Rahmat Nya, maka janganlah kau mencacinya, dan
janganlah jadi penolong syaitan untuk mencelakakan saudaramu, inilah
ajaran Nabi Muhammad.. (saw), ajaran Muhammad.., ajaran yang benar dalam
kejujuran, ajaran menepati Janji, ajaran kesucian, ajaran budi
pekerti yang agung, “NUUUN.. DEMI ALQALAM DAN APA – APA YANG
DITULISNYA, TIDAKLAH ENGKAU ITU TERTIPU DENGAN KENIKMATAN TUHANMU
(wahai Muhammad), DAN BAGIMU LIMPAHAN PAHALA YANG TAK PERNAH
TERHENTI, DAN SUNGGUH ENGKAU BERADA DALAM AKHLAK YANG AGUNG..,
DAN SUNGGUH ENGKAU BERADA DALAM AKHLAK YANG AGUNG..”, Nabi
yang agung, dan budi pekerti beliau adalah budi pekerti yang diagungkan
oleh Allah Arrahman, dalam Imam semua kutub (Alqur’an), Segala Puji
Bagi Allah yang telah mengkhususkan kalian dengan Nabi yang Agung, Akhlak
beliau Agung, Derajat beliau agung, ajaran beliau agung, bimbingan
beliau agung, sejarah beliau agung, cahaya beliau agung, syariat beliau
agung, pahala beliau agung, keadaan beliau agung, Kekasih Yang Maha Agung,
Kekasih Yang Maha Agung, Allah mengagungkan penciptaan beliau (saw), Allah
mengagungkan budi pekerti beliau (saw), Allah mengagungkan ajaran beliau,
Allah mengagungkan syariat beliau, bacalah.. “DAN BAHWA ANUGERAH ALLAH
ATASMU SANGATLAH AGUNG.. dan DIA MENGAJARIMU (wahai Muhammad saw) APA –
APA YANG BELUM KAU KETAHUI, DAN ANUGERAH ALLAH ATASMU SANGATLAH
AGUNG, SUNGGUH ANUGERAH NYA ATASMU SANGATLAH BESAR”, maka betapa
besar keutamaan Muhammad.. (saw), betapa agungnya kemuliaan Nabi
Muhammad.. (saw),Allah Yang Maha Tunggal dan Esa mengagungkan beliau
(saw), Wahai betapa beruntungnya mereka yang menyambungkan dirinya dengan
Nabi ini.. (saw), ketahuilah bahwa amal perbuatanmu dihadapkan dan
dilaporkan pada beliau (saw), maka jangan kau keruhkan dan kau sedihkan
hati beliau dengan perbuatan yang melanggar ajaran beliau (saw), maka
berusahalah untuk selalu menggembirakan hati beliau (saw), dan dengarlah
sabda beliau dalam hadits shahih, “Kehidupanku kebaikan bagi kalian, wafatku
kebaikan bagi kalian”, maka bekatalah para sahabat : “Wahai Rasulullah..,
kehidupanmu tentu merupakan kebaikan bagi kami, maka bagaimana dengan
wafatmu menjadi kebaikan bagi kami?”, Rasul saw bersabda :
“kehidupanku kebaikan bagi kalian, kuajarkan pada kalian sunnah, dan
kuajarkan syariah pada kalian, kalian berbuat dan mendapat pahala, dan
wafatkupun kebaikan bagi kalian, didatangkan padaku amal – amal kalian,
bila kulihat padanya catatan kebaikan maka aku memuji Allah, bila kulihat
catatan amal buruk maka aku beristighfar untuk kalian”, Beliau mengikuti
dosa – dosa kita dengan istighfar sedangkan beliau di kuburnya, beliau
mengikuti kita dengan istighfarnya sedangkan beliau di alam barzakh,
ketika beliau saw di dunia, setiap hari beliau beristighfar untuk kita,
dan dari Kasih Sayang Allah Arrahman Dia swt berkata, “wahai kekasih Ku,
beristighfarlah untuk ummatmu.., beristighfarlah untuk orang – orang
mukmin.., mereka akan beristghfar untuk diri mereka sendiri, tapi tidak
menyamai istighfarmu, maka engkau pun istighfarlah untuk mereka, aku
mengajarimu dari bentuk istighfar yang tak diketahui mereka, maka sebelum
mereka beristighfar padaku, engkau dahului dengan istighfar
mereka”, “BERISTIGHFARLAH UNTUK DOSA – DOSAMU DAN UNTUK ORANG MUKMIN LELAKI
DAN WANITA, DAN ALLAH MAHA MENGETAHUI KEADAAN KALIAN DAN TEMPAT KEMBALI
KALIAN”, maka Nabi beristighfar untuk kalian.., sebagaimana ketika
Sayyidatina Aisyah berbuat sesuatu yang menggembirakan Rasul saw. Maka
Rasul saw berdoa : “Wahai Allah Ampunilah dosa Aisyah putri Abibakar, dari
dosa yang terdahulu dan yang akan datang, yang tersembunyi dan yang
terlihat, yang termunculkan dan yang terpendam”, maka gembiralah
Sayyidatuna Aisyah ra seakan akan ia melayang diudara dari senangnya, maka
Rasul saw berkata : “Engkau senang?”, maka berkatalah Aisyah ra :
“bagaimana aku tak senang wahai Rasulullah..?, kau doakan aku dengan doa –
doa mulia itu..”, maka Rasul saw bersabda : “Demi Allah.. inilah doaku
untuk ummat ku setiap malamnya, .. inilah doaku untuk ummat ku setiap malamnya”,
Setiap malam ia beristighfar untuk ummat ini, dan memohonkan kasih sayang
Allah untuk ummat ini, saw. Suatu hari, beliau duduk, menjahit
terompahnya, berkeringat, maka bercahayalah wajah beliau dari tetesan
keringatnya seakan mutiara bertaburan di wajah beliau saw, maka bercahaya
terang benderanglah cahaya dari dahi beliau saw, maka Aisyah memuji beliau
saw dengan syair – syairnya, maka beliau meletakkan terompahnya
dan berkata : “apa – apa yang membuat engkau gembirapun telah membuatku
gembira”, beliau gembira dengan aisyah karena ikatan hati aisyah kepada
beliau saw, yaitu dengan kecintaan yang membuat Aisyah mendapatkan derajat
yang luhur dihadirat Tuhannya, Maka betapa beruntungnya orang yang terikat
hatinya dengan Rasulullah saw, maka bermunajatlah bersama – sama kepada
Allah, Wahai Yang Mengumpulkan kami dalam kemuliaan ini, sempurnakanlah
bagi kami Nikmat Mu, Wahai Yang Maha Lebih Mengasihani dari semua pemilik
sifat kasih sayang, Wahai Allah, Wahai Yang Maha Terdahulu dari segala
Yang terdahulu, Wahai Yang Maha Terakhir dari segala yang terakhir, Wahai
Yang Maha Memiliki Kekuatan Yang Dahsyat, Wahai Yang Maha Mengasihani yang
miskin, Wahai Yang Maha Lebih Mengasihani dari semua pemilik sifat kasih
sayang, Wahai Yang Maha Lebih Mengasihani dari semua pemilik sifat kasih
sayang, Wahai Yang Maha Lebih Mengasihani dari semua pemilik sifat
kasih sayang, Jangan Kecewakan kami dan jangan pula Kau Kecewakan semua
dari yang dalam perkumpulan ini, Yaa Allaaaaaaaah.., Jangan Kau hinakan
satupun dari mereka didunia dan di hari kiamat Yaa Allaaah.., Dihari
dimana Kau Katakan “HARI DIMANA ALLAH TAK AKAN MENGHINAKAN SANG NABI, DAN
YANG BERIMAN BERSAMANYA, BERSAMANYA, BERSAMANYA, CAHAYA MEREKA MENERANGI
MEREKA DARI KANAN DAN KIRI MEREKA, MEREKA BERKATA WAHAI TUHAN KAMI
SEMPURNAKANLAH CAHAYA KAMI, DAN AMPUNI KAMI DAN ENGKAU MAHA BERKUASA
ATAS SEGALA SESUATU”, maka aku berkata “WAHAI TUHAN
KAMI SEMPURNAKANLAH CAHAYA KAMI, DAN AMPUNI KAMI DAN ENGKAU
MAHA BERKUASA ATAS SEGALA SESUATU, WAHAI TUHAN KAMI SEMPURNAKANLAH
CAHAYA KAMI, DAN AMPUNI KAMI DAN ENGKAU MAHA BERKUASA ATAS SEGALA SESUATU,
BERKATA WAHAI TUHAN KAMI SEMPURNAKANLAH CAHAYA KAMI, DAN AMPUNI KAMI DAN
ENGKAU MAHA BERKUASA ATAS SEGALA SESUATU”, Demi Kekasih Mu Muhammad
aku bersumpah pada Mu, agar kau jadikan kami dari kelompok yang beriman
dan beramal shalih, dan yang saling menasehati dalam kebaikan dan
kesabaran, dan agar kau angkat musibah dari penduduk wilayah ini dan
seluruh wilayah muslimin, dan agar kau pindahkan keadaan muslimin pada
keadaan yang seindah – indahnya, dan agar kau berikan bagi kami
Husnulkhatimah saat kematian, dan agar kau jadikan akhir dari ucapan kami
di dunia ini adalah LAA ILAAHA ILLALLAH.. , dan agar Kau masukkan kami
pada kubur kami dengan Cahaya LAA ILAAHA ILLALLAH, dan agar kau kumpulkan
kami di hari kiamat dengan kelompok yang sempurna dalam LAA
ILAAHA ILLALLAH.., dan agar kau benamkan kami dan kau penuhi kami dengan
cahaya dan hakikat LAA ILAAHA ILLALLAH.., Dan pada segala permohonan ini
dan segala yang tak kami ketahui dan dalam tirai selubung Pengetahuan Mu
Yaa Allah, maka kami semua bermunajat kepada Mu, dan kami semua Mengemis
kepada Mu, agar Kau muliakan Kami dengan itu semua Yaa Allah.., Maka kami
semua berucap : YAA ALLAHU YAA ALLAH.. Janganlah seorangpun meninggalkan
majelis ini kecuali sudah terampuni dosanya, tertutup segala aibnya,
Shalih hatinya, terlimpahkan permintaannya, terjaga sisa usianya, berakhir
dengan kebaikan, Wahai Yang Maha Lebih Mengasihani dari semua pemilik
sifat kasih sayang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar