Software islami ensiklopedi hadits kitab 9 imam berisi kumpulan hadits dan terjemah Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.
ASSALAMMUALLAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUHU SELAMAT DATANG DI WEBSITE http://zonaislami.blogspot.com WEBSITE INI ADALAH KEPANJANGAN DAN PENERUS WARTA DARI WEBSITE-WEBSITE ISLAM YANG ANDA BISA MENGIKUTI WEBSITE-WEBSITE ISLAMI TERSEBUT MELALUI LINK YANG DI TAUTKAN DI BAWAH SETIAP ARTIKEL YANG BERSUMBER DARI WEBSITE ISLAMI YANG DI TAUTKAN SEMOGA DI DALAMNYA BANYAK PENGETAHUAN DAN ILMU YANG ANDA DAPAT. DI WEBSITE INI PUN ADA KOLEKSI EBOOK , SOFTWARE , VIDEO DAN MP3 ISLAMI YANG DAPAT ANDA DOWNLOAD SECARA GRATIS. DAN ANDA BISA MENDENGARKAN STREAMING MURAL AL QUR,AN YANG ANDA BISA TEMUKAN DI BAGIAN PALING BAWAH WEBSITE INI . SEMOGA BERMAMFAAT DAN MENAMBAH PAHALA UNTUK ANDA.. TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANYA WASALAMMU ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUHUGOOGLE SEACH ENGGINE

Selasa, 03 April 2012

JAMAN DAHULU IRAK PERNAH MEMBEKU



Bagdad, ibukota Irak, mungkin dikenal sebagai kota padang pasir yang panas. Pada musim panas, temperaturnya dapat meningkat hingga 45 derajat Celsius. Sementara pada musim dingin, temperatur bisa anjlok hingga 2 derajat Celsius dan hampir tidak pernah bersalju.
Kota ini pernah dilanda musim dingin ekstrem pada abad 9 dan abad 10 kalender Masehi.


 
Cuaca dingin ekstrem (REUTERS/Osman Karimov)

Siapa sangka, musim dingin ekstrem pernah terjadi pada masa lampau di Bagdad. DilansirDaily Mail Senin 27 Februari 2012, peneliti dari Universidad de Extremadura, Spanyol mengungkap bahwa kota ini pernah dilanda musim dingin ekstrem pada abad sembilan dan abad 10 kalender Masehi, atau abad tiga dan empat kalender Islam.
Menurut catatan
, sungai-sungai yang mengalir di Bagdad sampai membeku akibat cuaca yang dingin. Pada tahun 908, 944, dan 1007 Masehi, salju turun dengan derasnya di ibukota Irak. Sementara di Bagdad modern, salju hanya turun pada 2008.


Kondisi cuaca Kota Seribu Satu Malam itu diperoleh para peneliti dari manuskrip penulis seperti Al Tabari, Ibnu Al Athir, dan Al Suyuti yang mendokumentasikan peristiwa ekstrem dari waktu ke waktu. Tidak hanya mendokumentasikan kondisi seperti kemiskinan dan kelaparan, mereka ternyata juga mendokumentasikan perubahan cuaca ekstrem.

"Tanda-tanda perubahan cuaca dingin yang ekstrem ini merujuk pada penurunan temperatur pada abad 10, tepatnya sebelum Zaman Pertengahan Hangat," kata penulis Fernando Dominguez-Castro dalam artikelnya di jurnal Weather.

Dominguez-Castro juga meyakini bahwa musim dingin Bagdad pada Juli 920 juga terkait dengan ledakan gunung berapi. Namun masih perlu dilakukan banyak penelitian untuk mendukung teori ini.

Temuan yang bersumber dari manuskrip Arab kuno ini diharapkan dapat membantu para peneliti dan meterorolog lebih memahami penyebab terjadinya perubahan cuaca yang ekstrem di bumi.
vivanews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar